Selain memiliki sejumlah tempat wisata yang menarik serta Cagar Alam budayanya, Jawa Timur juga banyak menyumbangkan kebudayaan seni daerahnya untuk membanggakan indonesia dimata dunia. Dari beragamnya kebudayaan dan istiadat suku di Jawa Timur, tentunya banyak sekali pengaruh yang sangat terlihat tak terkecuali pada bidang seni budaya daerahnya. Dari sekian banyak kebudayaan daerah Jawa Timur yang membanggakan, tujuh kesenian asli Jawa Timur ini juga akan membuatmu berdecak kagum jika berkesemptan bisa menyaksikan pertunjukannya secara langsung.
1. Tari Bedoyo Wulandaru Blambangan
Melalui tari ini, masyarakat Blambangan ingin mengungkapkan kebahagiaan mereka, yang bagai mendapat sinar bulan yang terang dan keberuntungan yang luar biasa. Gerak tari dan musik yang mengiringi tari bedoyo wulandaru merupakan pengembangan serta pengayaan yang terdapat pada musik sablang dan gandrung Banyuwangi.
Pada akhir pertunjukan, para penari akan melemparkan beras kuning dan logam benggol (mata uang pada zaman penjajahan dan sekarang digantikan dengan mata uang logam). Beras kuning yang ditaburkan untuk mengusir segala bala dan gangguan. Sementara, logam benggol untuk mengikat hati rakyat agar tetap mendukung dan patuh pada pemerintah yang sedang berkuasa.
2. Sendratari Giri Gora Dahuru Daha
Konflik dimulai ketika Ratna Manggali mendapat cibiran dari para pemuda kampung sebagai perempuan tidak laku. Meski cantik, Ratna Manggali tidak jua diperisteri orang lantaran para pemuda takut dengan Calon Arang yang tukang teluh. Mendengar hal tersebut, Calon Arang kemudian melakukan pembalasan dengan menebar penyakit aneh ke semua orang yang ada di Desa Daha.
Melihat rakyatnya menderita karena perbuatan Calon Arang, Airlangga bersama Mpu Baradah muridnya Mpu Bahula melakukan perlawanan. Calon Arang yang dibantu oleh Dewi Durga pun akhirnya hangus terbakar oleh kekuatan yang dimiliki oleh Mpu Baradah.
3. Reog Rampak Galuh Jati Probolinggo
Namun di tengah perjalanan para prajurit ini dihadang oleh Wadya Gandharwa yang ingin memakan para prajurit ini. Setelah itu, terjadilah peperangan antara Wadya Gandharwa dengan prajurit. Peperangan sengit ini pun pada akhirnya dimenangkan para prajurit Asmara Bangun Menang.
Kesenian Rampak Galuh Jati ini biasanya dipentaskan pada acara-acara kirab budaya yang diselenggarakan Pemerintah Daerah.
4. Tari Ambarang Tulungagung
5. Singo Ulung Bondowoso
Dalam perjalanannya untuk dakwah islami, Kiai Singo Wulu berhenti di sebuah hutan yang masih lebat dan berteduh di sebuah pohon Belimbing untuk istirahat. Kedatangan Kiai Singo Wulu membuat murka Jasiman yang merupakan penguasa hutan tersebut karena telah lancang memasuki wilayahnya, hingga akhirnya terjadilah perkelahian yang sengit antara kiai singo wulu dan Jasiman yang keduanya menggunakan kayu rotan yang ada di hutan tersebut.
Jasiman sebagai penguasa hutan tidak mau mengalah, hingga pada saatnya Kiai Singo merubah wujudnya menjadi "Sardula Seta" atau harimau Putih. Jasiman tidak mampu melawan Kiai Singo yang kian memojokannya dan tidak dapat berkutik, pada akhirnya Jasiman mengalah dan meminta pertarungan di hentikan.
6. Wayang Kayu Asli Nganjuk
7. Tari Remo Asal Jombang
Tari Remo adalah salah satu tarian untuk penyambutan tamu agung, yang ditampilkan baik oleh satu atau banyak penari. Tarian ini sebenarnya menceritakan tentang perjuangan seorang pangeran dalam medan laga. Akan tetapi dalam perkembangannya tarian ini menjadi lebih sering ditarikan oleh perempuan, sehingga memunculkan gaya tarian yang lain: Remo Putri atau Tari Remo gaya perempuan.
Menurut sejarahnya, tari remo merupakan tari yang khusus dibawakan oleh penari laki – laki. Ini berkaitan dengan lakon yang dibawakan dalam tarian ini. Pertunjukan tari remo umumnya menampilkan kisah pangeran yang berjuang dalam sebuah medan pertempuran. Sehingga sisi kemaskulinan penari sangat dibutuhkan dalam menampilkan tarian ini.
Berdasarkan perkembangan sejarah tari remo, dulunya tari remo merupakan seni tari yang digunakan sebagai pembuka dalam pertunjukan ludruk. Namun seiring berjalannya waktu, fungsi dari tari remo pun mulai beralih dari pembuka pertunjukan ludruk, menjadi tarian penyambutan tamu, khususnya tamu – tamu kenegaraan.
http://www.hipwee.com
heeeeeeeeeeeee.......
BalasHapusheeeeeeeeeee jjjuuuuuuggggaaaaa
Hapus